"Kata Baginda Nabi, Tidak ada fitnah dasyat setelah aku terhadap ummatku melebihi, dasyatnya fitnah perempuan pada laki-laki. Kalau lelaki boleh jaga maruah, tak mengorat perempuan, tidak akan ada perempuan yang berlengguk-lengguk di tepi jalan. Wahai kaum laki-laki jaga maruah, tidak kacau orang, tidak ganggu orang, tidak mengorat perempuan, jika kamu menjaga itu, perempuan akan menjaga dirinya."
"Tapi perempuan akan mula jaga maruahnya, kehormatannya, apabila laki-laki yang mula menjaga dulu. Jika tengok perempuan berhias lebih-lebihan, tundukkan kepala, jika ia menggoda, dan laki-laki tidak melayan, pada saat itu perempuan akan menjaga maruahnya. Akan tetapi selagi lelaki gatal, selagi itu perempuan menggoda. Jadi kena mula dari siapa? Ya laki-laki dulu. Jangan salahkan perempuan sorang. Engkau jaga diri kamu, nescaya perempuan akan menjaga diri mereka."
"Sebab itu yang pertama sekali disuruh oleh Allah, adalah laki-laki. Ia itu katakanlah; "Wahai Muhammad, pada laki-laki untuk menjaga mata mereka. Yang kedua, menjaga pada perempuan. Wahai Adam dan Hawa masuklah kamu ke syurga. Wahai Adam dan Hawa iblis musuh kamu, Wahai Adam dan Hawa jangan sampai iblis keluarkan kamu dari syurga."
"Jika tidak kamu Wahai Adam akan celaka. Kenapa Adam saja yang celaka? Kenapa tidak kedua-dua? Ini sebab tanggung jawabnya itu ada pada laki-laki. Kita bukan kena garang pada perempuan, tidak saya tidak cakap begitu. Kita menjalankan tugas syarak, yang ditentukan syarak, seperti sesuatu yang dikehendaki oleh syarak, atu adalah tanggung jawab laki-laki."
~Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid.