TIDAK PERNAH SELESAI
Kalau direnungkan dengan tenang, sebenarnya kita tidak pernah selesai dalam banyak hal. Setiap kali sebuah urusan kita rasa selesai, sejatinya urusan berikutnya sudah siap di depan mata menyambut kita untuk diselesaikan, begitu seterusnya tidak pernah berhenti hingga tidak ada lagi kehidupan di dalam raga kita ini.
Dalam banyak hal, ada pula urusan-urusan yang dipaksakan 'selesai' pada hal tidak. Ada hal-hal yang masih menggantung, belum tuntas, dan menimbulkan begitu banyak asumsi. Ada pula urusan -urusan yang dibiarkan begitu saja, tidak diselesaikan tidak pula ditindak lanjuti. Urusan yang sengaja kita biarkan lantaran kita memang menghindarinya, enggan bertemu dengannya, atau hal lain yang membuat kita muak seketika bertemu dengan hal tersebut.
Semoga segala hal yang sedang kita hadapi segera menemukan titik terangnya. Setiap urusan yang kita anggap sebagai masalah adalah ujian untuk kita naik tingkat. Jangan takut untuk melepaskan segala sesuatu yang membuat kita tidak pernah selesai dari urusan itu, takut kehilangan, takut dikucilkan, takut ketidakmapanan, dan berbagai ketakutan lain yang sebenarnya hanya ada dalam fikiran kita.
Lepaskan sesuatu kerana Allah, in shaa Allah, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Harga sebuah ketenangan, betapa beruntungnya mereka yang khusyu' dalam solat dan zikirnya.
Wajah teduh, lisannya lembut. Ketegasan dan kemarahannya hanya muncul tatkala agama dan Rabbnya dicaci maki. Tidak demikian dengan dirinya, yang mahu diinjak bagaimanapun, asal tidak menyangkut Rabbnya ia tetap tenang.
Inilah, betapa mahalnya harga ketenangan. Mahal untuk mereka yang memiliki bermilyar wang namun mendadak miskin ketika anak-anak pinggiran meminta sedikit (titipan) rezeki melalui kantungnya.
Mahal untuk mereka yang berkasur empuk dan bertumpuk-tumpuk lauk pauk, tetapi mendadak krisis, ketika mereka yang berbaju camping meminta kebaikannya walau hanya satu piring.
Tidurnya tidak akan pulas, ketakutan menghinggapi sudut-sudut mimpinya. Harta dicuri, bawahannya korupsi, dan bermacam versi kerisauan menghinggapi tiap detik angan-angannya.
Demikianlah Allah membuat hamba-hamba-Nya yang kufur semakin jauh dari kedekatan-Nya.
Maka semoga, ketenangan yang Allah berikan tidak kita lepaskan begitu saja. Begitu mahal, jika kita kehilangan dan ingin mendapatkannya lagi. Tercermin, bagaimana nasib orang-orang terpandang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis, padahal kegemerlapan dunia berputar disegala sisinya.
Genggamlah erat-erat....dekap ia kencang-kencang. Bersyukurlah, jika walaupun dalam kesempitan, Allah masih menghadirkan rasa damai ketika kita bersujud.
Allah, sungguh, hanya dengan mengingat-Mu. Hati menjadi tenang. Betapa sederhana, harga yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang jatuh cinta dalam iman...
~Ibn Sabil