Doa bagiku
Adalah semacam akar yang menumpang pohon di pinggir tebing
Semakin kuat aku mencengkam doa
Memantapkan batinku kepada Rabb
Aku semakin tangguh
Meski badai berusaha menjatuhkanku...
Kuingin membentuk rindu diantara kita
Tapi ternyata
Sendiri di sini mengharapmu
Seperti tidak berhak
Maka sengaja kubiarkan
Seribu malam ini menghapus rasa yang salah
Menutup pintu tentangmu
dan kukembalikan kepada-Nya
Jika jodoh ku bawa aku
Jika bukan hentikan rasa ini...
Jika jatuh cintamu terasa sulit
Biarlah doa yang menjaganya
Dia adalah malam
Kau adalah siang
Terlihat berpisah
Tapi sejatinya siang dan malan saling
berdampingan bukan?
Meskipun saat ini kamu terlihat
nyaman dengan perhatian yang kupenuhi
Tapi bukan barang tentu
kamu bahagia duduk terus
dalam hangat canda tawa
bersamaku..
Tentu kamu pun punya pilihan
dan bisa saja itu orang lain
Meskipun posisi itu aku
menginginkannya..
Cemburu tak berdasar
Ya...tanpa dasar
kerana kau ini bukan siap siapa dirimu
hanya menyanjungmu dalam doa
Dan terlelap dalam rindu seorang diri
Ku lukis pelangi ku sendiri
Pada langit-langit biru cintaku..
Maaf
Hadirku tak berbudi untukmu
Hanya membawa sesak
Penuhi layar hitammu
Maaf
merindumu tanpa izin
mengusikmu lewat doa
Maaf
Kita memang berjarak
Tapi langit masih menyatukan..
Bukan kerana mampu
Aku hanya terbiasa dengan luka-luka ini
Ku ketuk pintu hatimu dengan lewat doa
Ku sentuh senyummu dalam bayang-bayang nestapa
Merindumu sulit
Tapi aku percaya ini mudah atas kuasa-Nya..
Aku melihat senyum berarah kepadaku
Lalu aku menutup mata
Hati merenungkan
betapa indahnya dirimu
Dan saat mataku kembali terbuka
Aku justru menahan setiap rasa
Dan berusaha menutupnya rapat-rapat
Kerana kau tahu hatiku akan patah
Ku tahu senyum itu bukan hanya untukku..