Wednesday, 22 April 2020

RISALAH HATI.....BAGASSAWUNG





Mentari condong menjemput senja, dan kau masih nampak merunduk. Tak ada yg berubah tentang tulisanku, Selalu ada cerita rindu, Bahkan sampai tertoreh tinta tak beraturanpun, huruf itu tetap ku tata. Seperti senyata hati, Tapi kau hanya bisa membacanya, dan sudah mengusaikannya.



Aku ingin bersamamu bukan karena enggan sendiri... Bersamamu, Aku menemukan keutuhan disana... Tentang kesetiaan, Juga kepedulian pernik pernik hidup yang ku lalui... Tercermin saat aku lumpuh dalam keputusan keputusan, dan sepi menggigit akan kehidupanku...




Malam telah menjadi senyap. Nyatanya merindu itu selalu salah, Terlalu sering menggores kenangan yang membuat basah, Dan aku mengaku kalah.... Terbawa ruang lampau yang tak pernah ramah, "Akhirnya kau tak pernah ku temui lagi"



Bulan bersembunyi, Syair gerimis menimang malam. Pelataran hati diam menepikan sebuah rasa, yang entah. Pada sesaji bicara, Pada percik dupa dia mendamba.... Wajah yg selalu hening. Rintik gerimis berbisik ; hay sang pencuri hati, lihatlah pundakku yg terlilit beban rindumu.



Dear heart Dia bukanlah membungkam rindu, bukan..... Dia tak pernah tahu alur hatimu , Kerana rasa yang kamu punya itu sunyi, sekalipun kamu mencoba memulai..... Biarkan saja mengalir tanpa harus kamu paksa untuk berhenti, Maksudnya .....hanya hatimu yang tahu .




Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...