Saturday, 28 May 2016

Cuba Fahami...





Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya.
Guru ada Al-Quran, Guru akan letaknya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri di luar karpet.
Permainannya adalah bagaimana caranya mengambil Quran yang ada di tengah tanpa memijak
karpet. Murid-muridnya berfikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat dan lain-lain.

Akhirnya guru memberi jalan keluar. Digulungnya karpet dan diambil Quran. Ia memenuhi syarat tidak
menginjak karpet. " Murid-murid begitulah umat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam
tidak akan menginjak-injak anda dengan terang-terang. Kerana tentu anda akan menolaknya mentah-mentah.
Orang biasa pun tidak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung
anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar.

Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibuat pondasi yang kuat. Begitulah Islam jika ingin kuat maka
bangunlah akidah yang kuat. Sebaliknya jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dengan
pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu ..kerusi dikeluarkan dulu, almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan....

Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan hentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan
meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka...dan itulah yang mereka inginkan. Ini semua adalah fenomena
perang pemikiran....dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh kita.

" Kenapa mereka tidak berani terang-terang menginjak-injak cikgu?" tanya murid-murid. Sesungguhnya dulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi. Begitulah Islam kalau  diserang perlahan -lahan , mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar....

Kalau begitu kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dulu sebelum pulang...Matahari bersinar terik
takkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan fikiran masing-masing dikepalanya......

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...