Wednesday, 26 July 2017

CINTAKU SEBANYAK LUKAKU...



Hidup demi hidup, hanyalah begini saja
yang dileburkan oleh waktu
barangkali, jemari telah lelah
mengelupas duka kau dan aku.

Tapi, aku masih saja meraba dada, tempat segala nyeri bermuara
tak perluku mengabarkan tentang bulir air mata atas luka
......dan kita saling menziarahi diri
mengingat segala yang bererti.


Malam dan rembulan juga telah bersaksi cintaku sebanyak lukaku
maka izinkan aku sekali ini merengkuh di kedalamanmu
meski tahu; aku pasti tenggelam....





PULANGLAH....


Bahkan waktu tak pernah cukup untuk kita saling melupakan
Lalu mimpi, tak pernah mampu kita temukan,

Hingga sunyi menyeret-nyeret kita kembali
kepada riwayat- riwayat pedih yang pernah dituliskan ke dalam puisi

Pulanglah, sebelum hujan turun
pulanglah sebelum kesedihan di  sudut mataku mengembun

Pulanglah, agar kau tahu, namamu selalu ada di setiap hela nafasku....





BERDOALAH


Berdoalah, sebab kesendirian bukanlah kesunyian
yang membuat kita harus menyerah.

Berdoalah, sebab hanya doa yang membuat
kerinduan menjadi kian tabah.


Berdoalah, sebab hanya doa yang membuat
menunggu tiada mengenal lelah.

Berdoalah, sebab hanya dengan doa sahaja
yang membuat kita saling mencinta.


Hanya lewat doa aku mampu menghampirimu....


~kredit satu kata satu rasa.

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...