Tuesday, 18 July 2017

REZEKI ITU JAMINAN ALLAH



Syekh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari menasihatkan, "Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu (oleh Allah) dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya bashirah (mata batin)."


PENJELASAN:

Nasihat bijak ini memberikan pemahaman kepada kita, bahawa sebaiknya jangan memaksakan diri untuk mengejar apa yang sesungguhnya telah dijamin oleh Allah swt atas seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Sebagaimana disebut oleh Allah swt  dalam sebuah firmannya, "Dan berapa banyak binatang melata yang tidak (mampu) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah lah yang memberikan rezeki kepadanya dan kepadamu, juga Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui." (Surah Al-Ankabuut:60)

Juga firman Allah Taala yang lain, "Kami (Allah) tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat ( yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (Surah Thaahaa:132 )

Seorang  bijak yang bernama Ibrahim Al-Khawwash pernah berkata, "Janganlah memaksa diri untuk mencapai  apa yang telah dijamin (untuk dicukupi), dan jangan menyia-nyiakan (mengabaikan) apa yang telah diamanahkan (diwajibkan) kepadamu untuk memenuhinya."

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah sangat mencintai seorang hamba yang apabila melakukan suatu pekerjaan, maka ia melakukannya dengan sebaik-baiknya." (HR Abu Ya'la dan al- Asykari).


~sumber perjalanan yang singkat.





Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...