Monday, 17 July 2017

KEBAIKAN LELAKI....



Kalau kita lihat di dunia ini ada banyak sekali laki-laki yang baik. Laki-laki yang rajin sekali ke masjid dan tekun sekali beribadah. Laki-laki yang gigih sekali belajar dan giat sekali menuntut ilmu.
Laki-laki yang begitu bersungguh-sungguh bekerja dan menjemput nafkah. 

Laki-laki yang sangat setia dan taat kepada kedua orang tuanya. Laki-laki yang nyaris tidak punya catatan keburukan. Kalau beruntung, kebaikan-kebaikan itu berkumpul di satu orang.

Kalau kita fikir-fikir dan rasakan, mungkin ada lelaki baik yang berbuat baik kepada kita (perempuan) menjadi sahabat dan mendengarkan seluruh keluh kesah kita, memberikan semangat setiap hari, menghantarkan kita pulang atau pergi, membelikan makanan saat kita sakit, menjadi orang pertama yang panik saat sesuatu tak baik berlaku kepada kita, menjadi yang paling penasaran atas tulisan kita atau karya kita....mungkin ada lelaki yang menyayangi kita.

Tapi tahukah kamu? Sesungguhnya kebaikan lak-laki yang terhitung oleh (ayah ibu) seorang hanyalah satu, melamarnya. Kalau ada laki-laki yang mengaku memperjuangkanmu tetapi tidak melamarmu, tidak menikahimu, percayalah perjuangannya belum penuh. Sebaliknya, pun begitu, dia yang tidak (belum) berbuat apa-apa tetapi melamarmu, sesungguhnya dia telah melakukan segalanya.

Sebab bukanlah perkara kecil bagi seorang laki-laki untuk meminta perempuan dari orang tuanya. Tidak dua atau tiga kali dia bergelut dengan dirinya sendiri (terlebih dahulu). Ada banyak risiko yang dia putuskan untuk ambil. Ada sebongkah tanggung jawab besar yang tiba-tiba diangkatnya sendiri, hendak diletakkannya di bahunya sendiri.

Maka janganlah kita perempuan, yang belum bernikah, terhanyut dalam kebaikan-kebaikan yang masih semu. Maka tak perlu jugalah kalian laki-laki yang berbuat baik yang semu-semu itu. Salah-salah malah ada harapan tidak perlu yang ikut tumbuh. Pada suatu titik semua itu tidak penting. Semua itu akan kalah dengan dia yang melangkahkan kaki kepada ayah.

Maka janganlah kita perempuan yang sudah menikah, iri dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan para lelaki lain kepada pasangannya. Apalagi tergoyahkan kesetiaannya kerana ada laki-laki yang baik kepada kita. Semua itu kalah dengan dia yang telah melangkahkan kaki kepada ayah.

Kerana ada banyak laki-laki baik tapi kebaikan laki-laki hanyalah satu, maka hitunglah kebaikan yang satu itu- hitung baik-baik.


~kredit doktorFina

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...