Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia turunkan baginya bala penyesak dada dan penumpah air mata, agar dapat Dia dengarkan keluh sendunya.
Sebab amat indah hati seorang hamba, yang takut tapi rindu, yang harap tapi malu, dan yang mencinta tapi merasa hina di hadapanNya.
Maka himpunlah semua duka dan galau kita, tumpahkan ia dalam sujud yang lama. Dan rasakan kesyahduan ketika kita luangkan waktu untuk diri, dengan mushaf tergenggam jemari, airmata mengalir pipi, dan Allah hadir akhbarNya dalam hati.
Duka seorang hamba, duka sedalam cinta seperti diqasidahkan Imam Asy Syafi'i dengan merdu merasuk hati:
"Pada sabar yang jelita, jalan keluar betapa dekatnya. Siapa merasai pengawasanNya, psati selamat segalanya."
"Siapa jujur pada Allah takkan digapai bahaya. Dan siapa ber-asa padaNya, dia dapati Allah sesuai harapnya."
- sumber salimafillah.