Friday, 5 August 2016

MERENUNG



Sebanyak zikir kita kepada Allah mungkin tidak akan pernah mengalahkan zikirnya gunung-gunung kepada Allah. Setakwa kita kepada Allah mungkin tidak akan pernah megalahkan takwanya burung-burung yang terbang dan tunduk pada ketetapan-Nya.

Jadi darimana kita bisa menyombongkan diri? Darimana kita bisa mengakui bahawa diri kita beriman? Yang iman kita juga mungkin tidak akan pernah mengalahkan imannya pepohonan kepada Allah. Lalu, mengapa kita saling menghakimi keimanan seseorang? Mengukur keimanan dari jumlah hafalan? Dari panjang pendeknya kerudung? Daripada sesuatu yang sebenarnya menjadi rahsia besar antara hamba dan Tuhannya.

Tugas kita adalah menjadi hamba yang baik, kan? Tidak bisakah kita sentiasa menjaga prasangka baik? Tidak bisakah kita baik kepada semua makhluk-Nya? Juga menegaskan yang hak dan yang bathil.


- kurniawangunadi.

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...