Rembulan memang tidak purnama
Tapi indah terlihat
Meski dibatasi awan sinarnya
Tapi rembulan tetap tak tergantikan
Saat ku tatap wujudnya
Terusik rindu ini akan dirimu
Meski kau tak seindah rembulan
Namun rindu tetap untukmu.
Kerna kau bagaikan rembulan
Yang selalu kurindu
Meski awan menghalangi
Meski hujan menutupi
Kerna kau rembulan yang selalu dinanti.
Malam ini bulan terang
Menyinariku di bibir pantai
Dalam kesendirian dan kerinduan
Tanpa teman menemani
Hangat udara malam tak menjadikan rinduku luluh
Rasa hangat ini bukan kernamu
Justru rindu ini mengingatkan akan dirimu
Kala kau memandangku sambil tersenyum pilu.
Terkadang ego diri
Terkadang gengsi hati
Mengalahkan rasa dalam hati
Mengubur rindu dalam diri
Membuat lupa ucapan hati
Membuat lupa luapan diri
Kerana cuba menutup dan melupanya
Meski diri dan hati terasa nyeri
* Kau siksa hati dan diri hanya kerana ego dan gengsi.
Kabut pagi mengiringi dinginnya
Menerpa bekunya hati
Menyingkap kerinduan
Akan mimpi yang selalu hadir
Benakku bertanya
Menyapa mimpi malam tadi
Menimbun semua dinginya pagi
Yang tak memberi kabar tentang dirimu
Kerinduan ini tak bisa terhapuskan
Hatiku selalu bertaut pada rasa
Yang mungkin tak bisa musnah
Oleh masa dan dinginnya pagi.
Ketika hati tak bisa lepas dari ingatan
Ketika hati selalu merindu
Ketika hati terasa sunyi
Ketika hati merasa kehilangan
Percayalah semua itu proses
Percayalah semua itu ujian
Percayalah ujian itu kita mampu melewatinya
Percayalah Allah Maha Segala-Nya
Meski rindu ini tak bisa dibendung
Meski kehilangan ini tak bisa terganti
Meski ingatan ini tak bisa dihapus
Meski hati ini tak lepas
Rindu itu kerana sayang
Tak terganti itu kerana cinta.....
~ Tulisan dIri.