Saturday, 17 February 2018

SASTRA BICARA



Kubutuhkan gerimis siang ini
Sebagai ganti seseorang yang pergi
Menyamarkan tangisan sedih lelaki
Menyediakan ruang kosong bernama nyeri
Tapi dunia harus mengerti
Ini bukan kisah patah hati
Hanya jarak begitu tajam melukai
Bagimu, bagiku, bagi cinta sedang bersemi..



Sesekali
Puisi 
Ingin sendiri
Sembunyi
Tak mau berbagi
Hanya ditulis di dalam hati
sebagai misteri
Yang muskil difahami..



Tak perlu memberi kabar setiap detiknya
Apa lagi bersumpah selalu setia
Semua hanya buat hati  tak percaya
Jalani saja yang ada
Biarkan mengalir sewajarnya
Jika mendua
Maaf selalu ada
Asal tak mengulanginya..




Cinta 
Begitulah aku menamainya
Saat jauh di mata
Tiada kabar lagi berita
Tapi hati kita saling menjaga
Tak perlu berprasangka
Sebab percaya atas segalanya..



Masa lalu tak bisa kembali tapi kenangan abadi
Terima kasih untuk harapan masa lalu kita yang tak pernah terjadi
Dan kini
Aku mengharapkan sesuatu yang tak mungkin
Kekasih yang begitu kuingin
Tapi semua musnah terbawa angin..



Waktu tak jemu meramu
Kenangan
Kerinduan
Kederitaan
Kebahagian
Kecintaan 
Kebencian
Kepulangan 
Keberangkatan
Kepergian 
Kedatangan
Kehilangan
Ketemuan

Tapi waktu menghadiahkan semua
Ke antara kita
Dari satu tempat
Ke tempat lainnya..





Kau sibuk menebar kata
Aku mabuk terbakar cinta
Sempurna terbujuk mata
Dan rasa merujuk buta

Kau
Aku
Yang pernah menjadi kita.




Mengetahui alasanmu menangis
Membuat kusedar
Betapa
Sesederhana itu namanya bahagia
Begitu dekat
Hingga tak kusedari
dan sering terlupakan
Kerana diri
Terlalu sibuk mencari hingga hati
Begitu abai untuk menemukan..



Sejuta keresahan
Selaksa kegelisahan
Menikam hujam
Jantung hatiku
Aku tidak RINDU
Tapi kubiarkan
Kutahan
Sampai mati
Agar bisa melupakanmu..

~ air sunyi~

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...