Monday, 9 October 2017

BICARA SAHABAT


Terkadang sulit sekali mengontrol perasaan yang menggebu. bersikap seolah biasa-biasa saja. Tanpa ekpektasi berlebihan terhadap segala hal di dunia. Sudah taukan bahawa dunia dan seisinya adalah bentuk kefanaan yang nyata. Semua hal yang kita kejar, impikan, usahakan pada akhirnya bukan milik kita seutuhnya. Kita hanya dititipi untuk kemudian diminta kembali oleh Sang Pemiliknya.

Lalu, kalau sudah tahu begitu mengapa seirng merasa kecewa saat satu hal tak berjalan sesuai kehendak kita? Kenapa kita masih berbangga hati wajah kita yang cantik, suara kita yang syahdu merdu, otak kita yang pintar, pun harta dan kedudukan kita di hadapan manusia.

Kenapa kita merasa semua pencapaian dan kejayaan kita selama ini semata-mata hasil kerja keras dan keringat kita sendiri. Seolah kitalah satu-satunya orang yang amat penting di dalamnya.

Pernahkah terbesit bahawa kita tidak pantas bersikap demikian. Mengingat-ingat kembali bahawa apa-apa yang kita dapati selama ini tidak lain adalah kerana redha Ilahi Rabbi. Pernahkah sempat terfikir untuk membalas itu semua dengan sekadar taat kepada-Nya? Mempercayai bahawa tanpa izin Allah di dalamnya semua hal tidak akan pernah terjadi. Meyakini sepenuh hati perkara Dialah satu-satunya Dzat Yang Maha Memiliki. Sebab Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.  Rabb yang menggenggam alam semesta dan sisinya.

Jangan Khawtir.


Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...