Akan ku terus merintih pada-Mu
Kala dinihari hening syahdu
menangis, mengadu dalam sendu
bersama titisan airmata sejernih salju.
Burung tukang sudah berhenti memalu
Cengkerik malam juga sudah penat berlagu
Aku masih bersimpuh mengatur kalam di penghujung waktu
Dalam samar-samar cahaya pelita membakar sumbu
Aku tahu....
Tuhanku tetap mendengar walau siapa yang menyeru.
Akan ku terus merintih pada-Mu
Saat bani insan masih lena beradu
Nama-Mu ku sebut berulang kali tanpa jemu
Tapak tangan ku hamparkan seluasnya tanpa malu
Sekalipun titik-titik hitam dosa membusung di kalbu
Semoga penyesalan kulafazkan bukannya palsu.
Malam merangkak sepi
Waktu insan berselimut menganyam mimpi...
Ku ulang bait-bait ratib berkali-kali
Agar ia bisa tembus ke rongga hati
"Tuhanku, aku tidak layak untuk syurga-Mu
Dan tidak pula aku sanggup ke neraka-Mu
Oleh itu kurniakanlah keampunan kepadaku."
Aku hanyalah hamba bersulam kedhaifan
Menitip bait-bait kata mutiara keinsafan
Pada-Mu Tuhan sesungguhnya aku dambakan
Percikan rasa belas kasihan dan keampunan
Kerna ku tahu Engkau pasti tidak menghampakan
Saudara kalian.
- abuikhwan -