Wednesday, 15 March 2017

CETUSAN HATI



Jangan pernah membenci orang-orang yang pernah meninggalkanmu atau menyakitimu atau mengecewakanmu.
Mereka semua bahagian dari ceritamu.... Perluaslah lensamu.... Jangan terjebak dalam suatu saat saja... Senang atau sedih, mereka semua melewatinya... Dan apa yang tersisa hanyalah hati dalam dadamu, bebas atau terbelenggu, cantik atau buruk...








Hati seorang wanita harus menjadi lebih dekat kepada Allah sehingga seorang laki-laki harus mencari-Nya untuk menemukannya.








Hati dan lisan. Dua hal ini adalah saling berhubungan. Antara satu dengan yang lain mereka saling bergantungan. Ibarat bunga dengan wanginya. Tidak akan tercium bau yang harum tanpa adanya bunga.

Tetapi tidak pula semua bunga harum baunya. Maka tumbuhkanlah bunga yang tepat. Yang dapat menyenangkan bagi siapa pun yang berada di dekatnya. " Jika hatimu adala mawar jelita maka yang keluar dari mulutmu pasti semerbak wanginya."

Hati dan lisan. Apa yang keluar dari lisan sumbernya adalah isi hati yang dibiasakan. Dibiasakan bererti sering atau bahkan setiap saat di mana kita melakukan perbuatan sehingga menjadi terbiasa, baik hal itu kebaikan atau keburukan. Dan itu tergantung pada dari kita yang mana ingin dibiasakan.

Apa yang ada di dalam hati adalah cerminan dari apa yang keluar dari lisan. Boleh jadi setiap kata yang kamu keluarkan, adalah dari hati yang wujudnya kamu sendiri tentukan. Maka bentuklah hati yang baik dengan lisan yang baik.

Lisan yang kamu ucapkan akan mempengaruhi apa yang ada disekitarmu. Dia boleh mempengaruhi persepsi orang terhadap dirimu. Dia juga boleh mempengaruhi sekitar untuk menjadi seperti dirimu.
Lisanmu ibarat harumnya bunga. Kerana harum sumbernya dari bunga, maka sebarkanlah keharuman itu ke semua yang ada didekatnya. Tidak hanya dirimu saja yang menikmatinya.

Kamu sedari atau tidak, orang lain juga pasti akan merasakannya. Juga jagalah dia supaya tidak menyebarkan bau yang membuat orang menjadi enggan untuk bersama dengannya. Sebab tidak semua bunga harumnya sama.

Jika lisan mencerminkan apa yang ada di hati, maka hati mencerminkan diri. Hati adalah hulu dari semua keputusan dan perbuatan. Kebaikan atau keburukan. Kamu sendiri yang menentukan. Boleh jadi kebaikan atau keburukan yang kamu lakukan menjadi pengantar untuk kebaikan atau keburukan yang lain. Atau kebaikan atau keburukan yang kamu lakukan menjadi penyebab orang lain untuk melakukan kebaikan atau keburukan yang sama.

Maka berhati-hatilah dalam urusan hati. Penuhilah kebaikan di dalam hati kerana itulah yang akan menuntunmu menuju alam yang hakiki. Pertahankan kebaikan di dalam hati, kerana hidup hanya sekali dan kamu harus membuatnya bererti. Tetap junjunglah hati dengankebaikan meskipun orang lain membalasnya dengan hal yang berlawanan. Kerana Saidina Ali bin Abi Thalib berkata bahawa hatimu ibarat bunga, tetap memberi harumnya meskipun kepada tangan yang telah menghancurkannya...


~sumber inspirasi islam.




Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...