Sesuatu yang sangat diharapkan itu justeru akan melahirkan kegelisahan.
Betapa banyak urusan yang berkesudahan dengan kegembiraan padahal permulaannya terasa begitu menyedihkan....
Seorang teman akan dapat mempengaruhi tingkah laku dan akhlak sahabatnya. Bila kita memiliki seorang teman, pasangan hidup, rakan pejabat....yang wajahnya berseri-seri, jiwanya tenang, dan optimis dalam kehidupan, maka dia akan mempengaruhi sifat-sifat mulia itu kepada diri kita.
Sebaliknya, apabila teman kita adalah seorang yang berwajah murung, berwatak bengis, gemar mencela, selalu cemas, lagi sentiasa gundah, maka sesungguhnya dia menebarkan kuman kecemasan yang hitam kepada sahabatnya dan menularkan penyakit itu kepada kita dan sahabat-sahabat yang lain.
Pertemuan itu tidak terbatas hanya kepada manusia . Di sana terdapat teman-teman yang lain, seperti buku, program-program di dalam televisyen, siaran-siaran radio, dan lain-lain. Di dalamnya terkandung hal-hal yang berfaedah dan sebaliknya. Di dalamnya ada yang membawa kegelisahan dan ada pula yang membawa ketenangan.
Maka apabila seseorang diberi taufiq untuk memilih buku-buku yang mendatangkan sikap optimis dan kesenangan dalam hidup, khususnya semangat perjuangan, kejayaan dan keyakinan diri, maka ia akan membuka banyak kebaikan baginya dan pintu-pintu pun akan meniupkan angin kejayaan dan kebahagiaan.
Namun apabila seseorang salah dalam memilih bahan bacaannya sehingga ia membaca buku-buku yang dapat menimbulkan kecemasan, menanamkan keraguan terhadap norma-norma kebaikan, memunculkan rasa tidak percaya kepada orang lain, dan menumbuhkan sikap tidak acuh terhadap kehidupan dan juga terhadap orang lain.
Maka sesungguhnya orang yang bersangkutan akan terpengaruh olehnya bagaikan kulit sihat dijangkiti oleh penyakit kurap. Adakalanya pula sikap tersebut akan mencemari kehidupannya hingga membuatnya menjadi keruh...
Jalan kebahagiaan ada di depanmu, carilah ia dalam
lautan ilmu , amal soleh dan akhlak
yang mulia. Bersikaplah objektif dalam setiap hal
nescaya dirimu akan bahagia....
~sumber dari buku Jangan Bersedih
Dr Aidh Bin Abdullah Al-Qarni~