Ketika sebenarnya kita telah menyedari bahawa manusia tidak akan pernah berpuas diri atas segala sesuatu yang diberi. Apa yang kita cari?
Apa yang kita cari? Ketika kita mengerti bahawa semua yang kita miliki tak ada sama sekali yang dibawa mati kecuali ketaqwaan diri.
Pernah tidak merenungi kembali tentang dunia yang sifatnya sementara ini? Tentang kehidupan yang setiap jengkalnya akan dipertanggung jawabkannya nanti. Ketika semua keinginan dan harapan kita terpenuhi, ketika semua mimpi-mimpi telah didapati. Lantas apa lagi?
Mari memahami, jika hidup ini bukan tentang diri kita sendiri sahaja. Ingatkan petuah Nabi? Kalau sebaik-baik manusia itu adalah bermanfaat bagi orang lain. Maka, sudah seharusnya kita tidak hanya memikirkan ego peribadi.
Saatnya memikirkan dan mulai melakukan aksi untuk memberikan kebermanfaatan, memberikan solusi, memberikan kontribusi kebaikan pada negeri ini, pada agama ini dan pada ummat ini.
Kerana jika kita berbuat baik, bererti kita berbuat baik untuk diri kita sendiri.(QS. 17:7), dan tiada balasan kebaikan selain kebaikan. (QS. 55:60)
Jadi sila bertanya kepada diri, sebenarnya apa yang dicari di dunia ini?
RAMADHAN
Ada perasaan yang begitu indah terasa, namun hati tidak mampu untuk mendifinasikan apa maknanya.
Ada rasa rindu dusta yang perlahan mulai membuncah, namun tak terlihat menjelma dalam tingkah laku dan ibadah.
Ramadhan akan datang untuk yang kesekian kali. Bagaimana bentuk rasa syukurmu hari ini? Sepertinya belum nampak terlihat tanda dirimu mempersiapkan diri.
Lalu, bagaimana mungkin tahun ini akan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, jika hasratmu untuk bersiap menyambutnya pun tak terlihat ada? Berdoalah kepada Tuhanmu, semoga Dia memperkenankanmu...
~sumber menemukan jejak.