Wednesday, 3 May 2017

CETUSAN HATI



ROMAN CINTA

......pabila cinta memanggilmu
ikutilah dia walaupun jalannya berliku-liku
dan pabila sayapnya merangkulmu
pasrahlah serta menyerah
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu
tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui
mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi

Namun jiwa tetap ada di tangan cinta....terus hidup...sampai kematian datang
dan terus menyeret mereka kepada Tuhan

Aku ingin menyintaimu dengan sederhana
seperti kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadi abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat
dikirimkan awan kepada hujan menjadikan  tiada....

~ Kahlil Gibran






PANAH ITU BERNAMA CINTA.....

Ah...cinta...lagi-lagi cinta. Satu kata yang berjuta peradaban lalu telah diterjemahkan oleh jutaan manusia, namun tak juga menemukan kata sepakat.

Cinta memang abstrak, tanpa bentuk, tanpa bisa disentuh, tak kuasa diraba. Namun dia bisa dilihat dari sikap, perbuatan dan pengorbanan. Tak penting bagiku untuk mendefinasikan erti cinta. Cinta hanya butuh dibuktikan, bukan diperdebatkan. Kerana aku percaya bahawa cinta adalah kekuatan yang mampu menggerakkan manusia untuk taat dan patuh kepada yang dicinta.

Meski definasi cinta tak pernah ada kata sepakat, tak bisa dipungkiri kita semua pastilah pernah merasakan kehadiran cinta. Yang lemah menjadi kuat, yang biasa-biasa saja berusaha menjadi istimewa di hadapan yang dicinta, begitulah kekuatan cinta, mampu merubah manusia. Bisa jadi benar jika dalam sebuah lantunan lagu disebutkan, bahawa cinta itu tanpa loggika.

Namun dalam kacamataku sekarang ini, bukan tidak mungkin logika menjadi faktor penting dalam perjalanan cinta. Kerana dengan logika kita bisa mengendalikan cinta. Ketika cinta berada di dalam kendali logika, di situlah kedewasaan kita terjamin.

Lalu logika apa yang bisa mengendalikan itu semua? Logika bahawa cinta adalah bagian dari fitrah yang telah Allah anugerahkan dalam diri setiap manusia.

"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan iaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak ,kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik. [ QS. Al Imran:14]

Itu ertinya bahawa atas izin Allah cinta sudah ada di dalam diri kita, dan diantaranya cinta terhadap lawan jenis, mesti tak terbantahkan bahawa cinta tertinggi adalah kepada Allah SWT.  tentulah bukan tiada maksud ketika Allah memberikan nikmat, tak terkecuali nikmat rasa cinta.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikain itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" [Ar-Rum ayat 21 ].

Jadi pada dasarnya cinta adalah sesuatu yang mengandungi keindahan, kasih sayang, keharmonisan,
penghargaan, kerinduan, kelembutan juga ketenteraman. Namun semua makna cinta itu tak akan terwujud apabila kita tidak menempatkan cinta sebagaimana diinginkan oleh sang pemberi nikmat cinta. 

Allah telah memberikan petunjuknya, agar cinta tiada ternoda hingga semua makna itu terwujud. Iaitu menempatkan cinta pada bingkai-bingkai yang semestinya. Bingkai yang akan menjaganya tetap suci, terawat, terjaga hingga tak sebutir debu pun mampu mengotorinya.

Bingkai yang akan menjaga kesucian cinta hingga mencapai kesempurnaannya. Jika cinta itu begitu membara, maka bingkai cinta adalah dengan menjaga pandangan, adab pergaulan dengan membanyakkan selawat, istighfar, zikir dan juga solat.

Namun jika menginginkan cinta itu bermuara, Allah telah memberikan bingkai jauh lebih indah, yang di dalamnya memberikan ketenteraman. Bingkai itu adalah pernikahan. Bingkai tempat membangun cinta yang penuh erti kerana-Nya.

Jika bintang, bulan, matahari membuktikan kecintaan kepada-Nya dengan tetap pada garis edarnya, maka kita pun dapat melakukan hal yang sama dengan menempatkan cinta sesuai dengan kehendak-Nya. Dan seindah-indahnya pelabuhan cinta adalah pernikahan, itulah bingkai yang dihalalkan-Nya.

"Ya Rabb, Jangan biarkan anak panah cinta menusuk dua mataku, hingga menjadikan ku buta dan tak mampu melihat segalanya dengan mata yang jernih......."


~sumber lembayung senja.





Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...