Sunday, 28 May 2017

DIA YANG MENGHILANGKAN KERESAHAN



Saya menjalani kehidupan yang agak sukar pada minggu ini. Ada bebrapa perkara yang menerjah, sedikit meresahkan perjalanan hidup. Ada ketikanya ia merencatkan ruangan lena tidur.

Ujian dan musibah seringkali datang tanpa diundang, seringkali datang tanpa sebarang perkataan. Hadirnya menyembah resah, munculnya mengundang gundah.

Ujian dan musibah tidak dipinta, namun kita perlu sentiasa tahu bahawa ujian adalah rukun dalam kehidupan. Maknanya setiap daripada kita akan melalui bicara atau didikan Allah yang dinamakan ujian dan musibah. Tentunya kita mengharapkan setiap ujian itu membawa kita kepada satu tahap yang lebih baik.

Kita telah lama menghadam: "Ujian dan musibah datang dari Allah"

Benar, tiada siapa yang dapat menafikannya. Baik dan buruk semuanya di dalam ilmu-Nya yang Maha Luas. Tetapi di sana ada sesuatu yang perlu digigit sekuatnya bahawa Allah sangat kasih kepada hamba-Nya. Dia tidak menimpakan  sesutu ujian melainkan dengan kesanggupannya.

"Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya." (Al-Baqarah:286)

Tidakkah kalam yang mulia ini menghilang resah merobek ketenangan. Maka menjauhlah rasa gelisah, kecewa dan berputus asa. Fitrahnya, dalam setiap kesusahan dan kesedihan insan akan memanggil dan merayu kepada Allah swt. Bahkan yang pernah kufur pun memanggil Allah dengan penuh keikhlasan apabila terdesak ditimpa musibah. Allah berfirman di dalam surah al Ankabut ayat 65:

"Dalam pada itu, apabila mereka naik bahtera (lalu menemui ssesutu yang bahaya di laut), mereka memohon pertolongan kepada Allah dengan doa tulus ikhlas kepada-Nya. Kemudian setelah Allah menyelamatkan mereka (naik) ke darat, mereka berlaku syirik kepada-Nya."

Jika demikian seorang yang kufur, sudah tentu seorang Muslim yang beriman lebih-lebih lagi pergantungan harapnya kepada Allah ketika ditimpa musibah. Jarak langit dan bumi tersangat jauh sehingga ke hari ini tiada pakar yang dapat mengukurnya. Namun ianya menjadi dekat dengan doa yang dilafazkan.

"Ya Allah, bantulah aku, kasihanilah aku..." Lalu ungkapan doa makhluk di bumi ini dengan pantas naik ke langit. Maka turunlah pertolongan Tuhan yang Maha Pengasih kepada hamba-Nya.

Allahu al- Musta'an...



~ sumber dari kembara mencari hamba.

Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...