Sunday, 26 November 2017

WAHAI HATI.....




Wahai hati, dengarlah

Sebesar apa kita berharap, maka kita harus bersiap-siap untuk kecewa dengan hal yang lebih besar patah hati sebelum waktunya misalnya. namun bila kau gantungkan harap padaNya maka ketenangan yang akan kau dapat.

Perihal harap tak pernah salah. Harapan semu kita lah yang membuat kekecewaan semakin pedih saja. Akan ada masanya kita akan memahami, bahawasanya cinta tak melulu diertikan dengan bahagia sahaja. Cinta pula, kita ertikan sebagai perjuangan dan penuh peluh. Layaknya semut Ibrahim yang membela kebenaran. Meski terjal namun ia tetap menempuhnya.

Wahai hati, dengarlah

Belajarlah untuk menerima, menerima ketetapan baik ataupun  buruk nantinya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini tak bercerita tentang bahagia sahaja, namun bertandang pedih tetap kita akan rasakan jua. Layaknya manisnya iman pernah kita rengkuh secara bersamaan.

Wahai hati, dengarlah

Apa khabar al-Quran kini? Masihkah kita menjadikan al-Quran kini sebagai prioritas ditengah kesibukan kita yang mulai menggurita ini? Atau menjadikan sebagai pajangan semata untuk menutupi kesolehan kita agar nampak baik di depan manusia?

Perihalnya, hanya diri kita yang mengetahuinya. Seberapa penting prioritas al-Quran dalam diri.


Wahai diri, dengarlah

Dengarlah kembali, perihal tangis yang kita tutupi dengan tawa, perihal kecewa yang kita tutupi dengan senyum.

Jujurlah

Melembutlah

Kepada-Nya sahaja.

Tak apa, sesekali sembilu sendiri tak akan menjdikan diri hina. dan memang selayaknya kita bersikap demikian di hadapan-Nya. Kalau kau menangis, menangislah ungkapkan semuanya.

"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, wahai Rabbku."

Sesederhana itu harusnya  kita meminta, sesederhana itu seharusnya kita berharap, dan sesederhana itu harusnya kita memahami. Bahawasanya kita hanyalah seorang hamba, yang mana sampai bila pun meminta kebaikan dan kelembutan hati adalah yang utama.

melembutlah wahai diri

melembutlah....

~ self reminder -Ibn Syams




Saat kita dewasa, kita akan semakin belajar untuk mati rasa pada banyak hal. Hingga satu waktu, hal-hal yang dulu menyakiti kita dengan muda...